Berita Industri

Rumah / Berita / Berita Industri / Dampak keseragaman pengisian bulu angsa terhadap sirkulasi udara keseluruhan pada selimut penutup

Dampak keseragaman pengisian bulu angsa terhadap sirkulasi udara keseluruhan pada selimut penutup

Idealnya, bagian bawah harus merata di setiap bagian penutup selimut untuk memastikan kehangatan, sirkulasi udara, dan kenyamanan yang konsisten. Namun, karena proses pembuatan, sifat material, dan lingkungan penggunaan, seringkali sulit untuk mendistribusikan bulu secara merata. Pengisian yang tidak merata dapat menyebabkan penutup duvet menjadi terlalu tipis atau terlalu padat di beberapa area, sehingga mempengaruhi kinerjanya.
Dampak langsung keseragaman pengisian bulu terhadap kemampuan bernapas

Kepadatan berlebih lokal menyebabkan berkurangnya kemampuan bernapas
Pada selimut penutup, jika isian bulu bagian bawah pada suatu area tertentu terlalu padat maka akan terbentuk struktur yang relatif kompak. Struktur ini membatasi aliran udara di antara lapisan bawah, sehingga mengurangi kemampuan bernapas. Area dengan sirkulasi udara yang buruk akan mencegah pelepasan kelembapan dan panas secara efektif dari tubuh, sehingga menimbulkan rasa pengap, terutama di lingkungan yang hangat atau lembap.

Kemampuan bernapas yang berlebihan di area yang jarang
Jika pengisian bulu halus di area tertentu terlalu jarang, sirkulasi udara di area tersebut mungkin terlalu tinggi, menyebabkan panas hilang dengan cepat dan suhu tidak dapat dipertahankan secara efektif. Area tersebut akan terasa dingin saat digunakan, sangat kontras dengan hangatnya bagian lain sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna. Area dengan kemampuan bernapas yang berlebihan juga lebih mungkin menyerap kelembapan dari lingkungan luar, yang pada gilirannya memengaruhi kinerja retensi kehangatan pada bagian bawah.

Keseimbangan kemampuan bernapas secara keseluruhan
Pernapasan dan retensi kehangatan biasanya merupakan kontradiksi dalam desain selimut bulu angsa. Lapisan bawah yang terisi secara merata dapat membentuk zona penyangga aliran udara antar bagian yang berbeda, yang dapat mencegah kehilangan panas yang disebabkan oleh kemampuan bernapas yang berlebihan dan menghindari pengap yang disebabkan oleh kemampuan bernapas yang tidak mencukupi. Namun, jika bagian bawah terisi secara tidak merata, keseimbangan sirkulasi udara secara keseluruhan akan terganggu, dan persepsi suhu serta kelembapan di berbagai area akan sangat berbeda, yang secara langsung akan memengaruhi pengalaman kenyamanan pengguna.